Kehadiran media sosial, platform pembelajaran daring, dan kecerdasan buatan menciptakan ruang baru bagi guru untuk menunjukkan integritas maupun inkonsistensi. Setiap unggahan, komentar, dan keputusan dalam ruang digital dapat menjadi cermin nilai profesional. Jejak digital menjadikan teladan bersifat transparan. Kemudian, kredibilitas selain dinilai dari reputasi di sekolah, juga dari konsistensi perilaku di dunia maya.
Segala perubahan zaman tersebut tidak bisa dihindari, dan seorang guru harus bisa menyesuaikan diri. Hadirnya buku “Teladan Guru Di Zaman Kekinian” ini bisa menjadi gerbang penyesuaian tersebut.
